Menjadi advokat selain menyenangkan juga memiliki tantangan yang cukup unik. Karenanya dibutuhkan dedikasi serta komitmen yang teguh untuk berhasil. Meskipun seorang advokat pasti adalah orang yang berpendidikan, namun juga harus hati-hati, sebab ada banyak tantangan yang harus dihadapi selama masa karirnya.
Apa saja tantangan yang akan dihadapi oleh seorang advokat?
Pertama, tantangan dengan jam kerja yang tinggi. Seorang advokat biasanya akan menghabiskan waktu berjam-jam di meja untuk mempelajari perkara hukum yang ditangani. Dengan membaca bertumpuk-tumpuk berkas dan mempelajari kronologi perkara, tentu akan menghabiskan banyak waktu.
Kedua, mampu menjadi pembaca yang teliti dan update tentang berbagai aturan hukum terbaru. Seorang advokat dituntut untuk gemar membaca. Sebab mempelajari berkas perkara dengan baik adalah kemampuan yang sangat mahal, dan mengetahui informasi terbaru tentang peraturan-peraturan yang berlaku adalah kunci utama. Sehingga kemampuan membaca dengan teliti menjadi prioritas penting.
Ketiga, siap belajar menjadi penulis yang baik. Selain kuat membaca, seorang advokat juga dituntut untuk dapat menyampaikan apa yang ada dipikirannya dalam bentuk tulisan, dengan bahasa yang baik dan benar, dan sesuai dengan kaidah hukum. Jangan sampai penjelasan yang disampaikan berputar-putar dan para pihak yang terlibat dalam suatu perkara ataupun proyek hukum tidak mudah mencerna informasi yang anda berikan.
Keempat, mampu menguasai bahasa hukum dengan baik. Advokat juga harus mampu menguasai bahasa hukum dan menyampaikannya dengan yang baik, dan disesuaikan dengan kondisi. Saat berhadapan dengan klien, kamu harus menerjemahkan bahasa hukum ke dalam bahasa keseharian yang digunakan. Tujuannya tentu agar klien dapat mengerti dengan perjalanan perkara. Kemudian ketika sidang, kamu juga dituntut untuk dapat berbahasa dengan menggunakan istilah-istilah hukum yang baik.
Kelima, siap melindungi hak orang lain. Advokat juga harus melindungi hak-hak mereka yang tidak mampu melakukannya untuk diri mereka sendiri. Tak jarang seorang advokat juga sering berbicara atas nama orang, kelompok, atau tujuan lain, dan dalam beberapa kasus, seorang advokat juga bisa menjadi mediator yang baik.
Keenam, siap menjadi orang yang memiliki etika yang baik. Menjadi advokat juga berarti bertanggung jawab untuk memberi tahu klien mereka tentang risiko yang terlibat dalam suatu kasus. Tanggung jawab advokat adalah untuk menyediakan klien dengan semua informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan. Seorang advokat juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa klien mereka memahami apa yang mereka tandatangani. Advokat juga harus berhati-hati, agar tidak menciptakan situasi di mana klien mereka ditempatkan dalam resiko yang tinggi. Pada posisi ini, advokat juga diharapkan mampu memberikan nasihat kepada klien tentang cara menghindari masalah hukum dan membantu mereka mengatasi masalah saat muncul.
Ketujuh, siap bermental baja. Karena sebagai advokat yang andal, tentunya harus siap untuk menghadapi tekanan dari klien, kolega, maupun mitra. Jangan sampai tekadmu runtuh dengan gertakan dari pihak lain. Atau jangan sampai kejujuranmu runtuh akibat tawaran-tawaran yang tidak baik dari pihak-pihak lainnya.
Kesiapan menjadi advokat tentu membutuhkan waktu dan proses belajar yang cukup panjang. Keduanya bisa didapatkan dengan banyak sharing pengalaman dengan advokat lainnya atau advokat senior dan juga mengikuti program pendidikan yang dapat menunjang ilmu pengetahuan.
Dari 7 tantangan di atas, apakah anda sudah siap untuk menjadi seorang advokat?